Kamis, 14 Maret 2013

FF YunJae// YAOI// Drag and Drift King (2 DK)// 1


Title :: Drag and Drift King / (2 DK)
Genre :: Action, lil romance.
Cast :: YunJae & Others
Rating :: A (Aman) :D
Length :: Two shoot
Author :: Dadonk Elf  (Me)
Warning :: EYD pas (Ejaan Yang Diinginkan), typos, Boy x Boy, bad, freak, enggak banget, dll.
Desclaimer :: YunJae is not mine but this FF IS MINE!!
Notes :: HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH TUHAN YME.
==========================================================

Pagi dini hari di jalan tol Gyeongbu, jalan tol penghubung Seoul dan Busan menunjukkan jalanan yang lenggang. Mobil-mobil tampak melaju pada kecepatan yang berbeda. Namun jika diperhatikan, ada dua mobil yang melaju sangat kencang dan saling berkejar-kejaran. Sepertinya balapan liar. Hmm, memang tempat yang pas untuk melakukan Drag atau balapan dengan medan lurus sejauh beberapa kilometer tergantung keinginan si pembalap. Di dalam balapan ini yang dibutuhkan adalah ketepatan memasukkan gigi dan tentu saja senjata andalan. Nitro Oksida atau sering disebut NOS, tabung gas yang berfungsi menambah kecepatan. Tapi sepertinya bukan hanya itu hambatannya. Tentu saja mobil-mobil lain pengguna jalan tol adalah hambatan mereka.

2 kilometer lagi adalah pintu keluar tol sekaligus garis finish. Kedua mobil itu semakin menambah kecepatan. Tampaknya, mobil Mitsubishi Eclipse red metalic itu berada beberapa meter di depan lawannya.

> Mitsubishi Eclipse <

"Cih, ini bukan apa-apa, Jung. Jangan salahkan aku jika setelah ini kau menangisi mobilmu yang akan menjadi milikku," kekeh namja cantik penuh keyakinan. Dua mata bulatnya melirik kaca spion. Musuhnya tertinggal beberapa meter di sana.

Dengan cekatan Jaejoong menginjak kopling dan menaikkan gigi 4-nya setelah spidometer menunjukkan angka 220 KM. Gas diinjak semakin dalam. Membuat setir bergetar lembut. Deruman khas mobil-mobil seperti itu menggema di jalanan. Ia harap Drag kali ini ia bisa hingga memasukkan gigi 6 sebelum ia menekan tombol NOS. Hmm... tapi sepertinya, waktunya tidak cukup.

Sementara lawannya yang menggunakan mobil Toyota Supra berwarna hijau metalik tampak menyunggingkan senyumnya. Ia terlihat santai. Bahkan ia mengemudikan mobilnya hanya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya bersandar pada jendela mobil untuk menopang kepalanya.

> Toyota Supra <

"Ck, sudah kukatakan jangan gunakan mobil itu," gumam Yunho sembari menghindari mobil di depannya.

Benar yang dikatakannya. Eclipse seperti yang dikendarai Jaejoong kurang cocok di lintasan lurus karena Top Speed-nya masih kalah dengan Toyota Supra milik namja berwajah kecil itu dimana kecepatan mobilnya 100% sempurna, meskipun sama-sama memiliki mesin turbo level maksimal yaitu 3. Namun,  kelemahannya ada pada handling atau kendalinya yang agak berat dan tidak segesit milik Jaejoong. Jadi, untuk lintasan Drag yang dibutuhkan adalah kecepatan. Berbeda jika di lintasan berkelok seperti di gunung maka Eclipse akan lebih baik.

Kini mereka melaju berdampingan dengan kecepatan nyaris 280 KM. Yunho melambaikan tangannya ke arah Jaejoong setelah membunyikan klakson agar namja cantik yang tengah tegang itu menoleh. Walaaa.. Jaejoong yang tengah konsentrasi penuh seketika kacau melihat musuhnya tersenyum manis dan melambaikan tangan ke arahnya.

TIINNNNNNNN!!

Suara klakson panjang yang memekak telinga dibunyikan Jaejoong setelah ia berhasil menyalip truk di depannya. Nyaris saja terjadi kecelakaan. 5 centi yang berharga.

"SHIT! SHIT! SHIT! KUBUNUH KAU, JUNG YUNHO!" teriak Jaejoong memukul-mukul setir dan beberapa kali membunyikan klakson. Ia tidak tahu jika reaksinya itu justru membuat Yunho tertawa lantang.

Kesal karena telah tersusul, Jaejoong tidak peduli dengan gigi 6 yang ia dambakan. Peduli setan dengan itu. Mau tak mau Jaejoong harus menerima resiko mobilnya kehabisan NOS sebelum mencapai finish. Semoga saja ia beruntung. 1 KM tersisa, Jaejoong menekan tombol NOS setelah memastikan tidak ada kendaraan di depannya. Seketika mobilnya melaju sangat cepat membelah jalanan dan dinginnya udara malam. Knalpot besarnya mengeluarkan api yang menambah kesan sangar mobil itu. Ia mencengkeram erat setir mobilnya. 2 tabung NOS bukanlah hal yang bisa diremehkan. Beberapa pengendara mobil lain yang bertugas merekam aksi itu memekik senang melihat adegan yang mereka tunggu-tunggu.

Yunho menegakkan tubuhnya melihat mobil Jaejoong yang melewatinya dari sisi kirinya begitu saja dengan kecepatan penuh dan membuatnya terlihat seperti hembusan angin.

"Bodoh! tidak sabaran sekali dia," rutuk Yunho dengan senyum remeh di bibir tebalnya. "Yeah, it's your time, handsome!" pekiknya narsis.

1 KM menuju pintu tol, Yunho bersiap melakukan aksinya. Gas diinjak lebih dalam. Speedometer bergerak menuju angka 280. Kopling diinjak beserta memasukkan gigi 6. Mobil melesat bagaikan hembusan angin. Membuat pemandangan di luar jendela terlihat seperti bayangan. Sesekali mobil meliuk ketika menghindari pengendara lain. Tak berapa lama, angka 300 menghiasi speedometer Supra hijau itu.

500 meter yang tersisa sebelum menuju pintu keluar tol. Yunho menekan 2 tombol NOS sekaligus setelah melihat jalanan lenggang di hadapannya. Seketika mobil melesat semakin cepat disertai hentakkan kuat yang membuat namja tampan itu menggenggam erat setirnya. Mobil perlahan menyusul Eclipse di depannya dengan kecepatan maksimal 351 KM/Jam.

Jaejoong yang memasang raut senang karena yakin akan menang seketika terhenyak dari alam bawah sadar. Ia menatap Supra yang kini sudah berdampingan dengannya. Semakin geram ketika pengemudi mobil di dalam itu tengah memasang senyum sembari melambaikan tangannya lagi ke arah namja cantik yang tengah menatap tajam itu.

"SHIT!" rutuk Jaejoong memukul pinggiran setir. Konsentrasinya kembali buyar.

Tidak ada waktu lagi untuk menambah kecepetan karena pintu keluar tol sudah di depan mata. Jika ia nekat menginjak gas yang tersisa, bisa-bisa 'blow engine' yang mengakibatkan mobilnya mogok karena batas giginya hanya sampai 6. Pikiran buruk lainnya juga menghantui namja berambut dark brown itu. Ia harap NOS-nya tidak habis di jalan karena tadi ia menggunakannya terlalu cepat.

Jaejoong memejamkan matanya melihat pintu keluar tol yang hanya tinggal 2 meter di depannya. Jantungnya berdetak lebih cepat. Ia tidak mau Eclipse-nya menjadi milik namja bermata musang dan sombong itu. Namun apa daya? Pemenang sudah di depan mata.

"YEAAAHH!!" teriak Yunho senang setelah melewati pintu keluar tol. Ya, dialah pemenangnya. Hanya beda 0,50 detik dengan Eclipse milik Jaejoong. Oh yeah, sekarang hanya tinggal acara penyerahan mobil merah itu.

Sudah tidak heran jika namja tampan yang memenangkannya. Bahkan, Jaejoong sendiri tahu dari awal jika dirinya tidak akan sanggup mengalahkannya. Seorang DK atau Drag King -julukan untuk namja yang baru saja menang itu- mana mungkin bisa terkalahkan di daerah kekuasaannya sendiri?

Jaejoong tersenyum sembari bergumam, "Kau memang DK, Yunnie~ya." Kedua mata beningnya menatap Supra hijau yang ada di depannya dengan kagum. "Tapi aku juga DK, hhaha...." tawa Jaejoong bangga.

♥•*¨*•.¸¸ 2 DK ¸¸.•*¨*•♥

Suara riuh tipuk tangan cukup membuat lupa kumpulan remaja-remaja itu akan dinginnya malam yang sanggup membuat bulu kuduk berdiri. Puluhan mobil balap terjejer rapi di pinngir jalanan di bawah jembatan layang yang menjadi markas mereka. Semakin ramai dengan pesta kecil-kecilan untuk merayakan kemenangan Drag King mereka. Beberapa yeoja menubrukkan tubuh Yunho untuk memeluk sang juara, sedangkan para namja sibuk menepuk-nepuk bahu dan kepala Yunho. Semua ikut puas akan kemenangan namja tampan itu. Ah, kecuali kubu sang lawan.

Beberapa meter dari gerombolan kubu pemenang, seorang namja cantik keluar dari Eclipse merahnya. Ia melemparkan tatapan tajam pada Yunho. Raut wajahnya seperti akan menelannya bulat-bulat namja yang tengah meneguk kaleng soda itu. Oh, andaikan Yunho tidak menggodanya tadi, mungkin ia akan memang.

"Akan kurobek mulut kalian jika berani mengeluarkan satu kata saja!" desis Jaejoong kesal. Membuat teman-temannya yang sempat mengumpat menjadi diam tak berkutik.

"Hey, kau! Jangan kabur sebelum menyerahkan kunci si merah!" teriak Yunho dengan senyum mengejek di bibirnya.

Jaejoong menatap kesal pada Yunho dengan beberapa yeoja berpakaian mini yang bergelayut manja di lengan namja berkulit coklat itu. "Cih, apa-apaan dia?" gumamnya lalu melemparkan kunci Eclipse-nya yang langsung ditangkap Yunho.

"Senang berbisnis denganmu," ucap Yunho namun tidak dihiraukan Jaejoong yang sudah melenggang meninggalkan tempat itu dengan berjalan kaki. Sepertinya ia harus mengeluarkan beberapa koleksinya dari garasi.

'Tunggu saatnya di lintasan Sprint, Bear.' Jaejoong menarik ujung bibir ketika rencana pembalasan sudah tercetak di kepalanya.

♥•*¨*•.¸¸ 2 DK ¸¸.•*¨*•♥

TINN TINN!!

Suara klakson dua kali menghentikan langkah namja cantik berambut dark brown. Lengkungan manis di bibir merahnya mulai terbentuk. Ia tahu siapa yang datang.

"Cepat sekali kau jalannya, Boo." Yunho membuka pintu Supra hijaunya dan menghampiri lawan sekaligus kekasihnya itu.

Mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat, Jaejoong kembali memasang wajah kesal. Ia membalik badannya dan menatap Yunho. "Wae?" tanyanya pura-pura ketus dengan pout di bibirnya.

"Eoh? Kau masih marah, Boo? Aigoo~ Kau tahu, itu sudah peraturannya. Kau kalah jadi mobilmu jadi milikku," jelas Yunho.

"Aku tidak kalah. Aku sengaja mengalah padamu agar nama baikmu sebagai Drag King tidak berpindah padaku." Jaejoong duduk di sebuah bangku yang ada di pinggir trotoar.

Yunho mengambil ruang di samping Jaejoong. "Hahaha.. Modus macam apa itu?" tanyanya. "Baiklah, pertandingan Sprint besok, aku akan mengalah agar gelar Drift King-mu tidak berpindah padaku."

Jaejoong menatap intens ke manik hitam milik Yunho sebelum ia tertawa lantang. "Apa? Kau bilang gelar DK milikku akan berpindah padamu, Bear? Hahaha... Bahkan tanganmu akan gemetaran sebelum mencapai tikungan." Jaejoong semakin menaikkan satu oktaf tawanya. "Kau sebut itu Drift King?" tanyanya sembari memegang perutnya yang sakit karena tawanya.

"Hentikan tawamu!" kesal Yunho. Kedua alisnya sudah bertaut. Bibir tebalnya pun mengkerucut. "Apa bedanya denganmu? Kau bahkan tidak bisa di lintasan lurus. Tidak sabaran. Dengan sekali senyuman dan lambaian dariku saja, konsentrasimu akan langsung terbang. Kau sebut itu Drag King?" tanyanya membulatkan mata sipitnya. Membalas ejekan Jaejoong.

Namja cantik itu terdiam seketika. Ia mendelik kesal mendengar alibi Yunho. "Huh! Kau menyebalkan! Aku pulang," tegas Jaejoong lalu berdiri dari kursi itu.

"Tunggu! Aku belum mendapat hadiah yang lain darimu, Boojae." Yunho menggenggam pergelangan tangan Jaejoong. Membuat namja cantik itu mengeluarkan smirk sebelum menoleh.

"Kau selalu ingat untuk urusan itu. Dasar pervert!" Yunho tersenyum malu. Jaejoong maju selangkah, dan......

CHUUU~~

Kecupan kilat Jaejoong mendarat lembut di bibir tebal Yunho, kemudian ia beranjak pergi hendak masuk ke dalam Supra milik kekasihnya. Ia tidak tahu kalau Yunho belum tersadar dari lamunannya. Bukan karena ia kaget bibirnya telah disentuh namun ia kaget karena kenapa hanya sebentar? Yunho menyusul Jaejoong setelah ia tersadar.

"Hhhmmmphh..." desah Jaejoong ketika bibir cherry-nya diulum sang kekasih. "K-kkau.. nhaa.. khaaal, Beearrr.."

Yunho menyeringai senang. Jiwa baru memenuhi tiap sudut bagian tubuhnya ketika bibir ranum yang menjadi candu baginya itu ia ulum dengan gerakan maju mundur. Manis. Bahkan lebih manis dari madu. Hisapan semakin dalam. Suara kecapan menjadi melody dari surga dunia fana. Sungguh candu yang memabukkan.

Jaejoong yang bersandar badan Supra hijau tak berniat melepas benda kenyal yang menyentuh bibirnya. Ia membalas kecupan Yunho. Lidahnya mulai bergerak nakal menyusup ke dalam mulut Yunho, mencoba menggoda namja bermata musang itu.
Misi berhasil. Yunho tergoda dan semakin bergerak liar mengulum bibir cherry Yunho.

Setelah beberapa lama dan lelah, mereka melepaskan diri dengan benang saliva yang masih menghubungkan keduanya. Jaejoong tertunduk malu sebelum akhirnya ia membuka pintu Supra Yunho ke atas dan disusul Yunho.

Mereka pergi tanpa tahu bahwa ada seseorang yang memata-matai dan berhasil mengabadikan adegan kissing mereka. Namja yang kelewat tinggi itu tersenyum evil. "Tamatlah riwayat kalian berdua," gumamnya lalu tertawa senang.

♥•*¨*•.¸¸ 2 DK ¸¸.•*¨*•♥

Di tempat ini mereka bersantai. Duduk di atas rerumputan yang ada di tepi gunung dengan beberapa kaleng soda sebagai penyejuk tenggorokan. Taburan bintang yang menggantung di langit gelap menjadi atap dunia yang berkilauan seperti berlian. Gemerlap lampu yang memenuhi kota Seoul, terhampar tanpa batas di depan mata sepasang kekasih itu. Tidak ada yang menolak akan keindahan gemerlap bintang buatan manusia tersebut.

Semilir angin lembut yang membelai pipi, sanggup membuat mata terpejam. Tapi untuk saat ini mereka belum mau menuruti keinginan kedua mata mereka. Masih ada yang mereka tunggu. Ya, mereka menanti kemilau emas matahari yang beberapa jam lagi akan keluar dari tempat persembunyiannya. Benar-benar tempat yang sempurna untuk menyaksikan sunrise secara langsung, bukan?

"Sudah berapa kali kubilang untuk tidak memakai mobil merahmu itu di lintasan drag?! Hahaha.. Liat! Sekarang dia tengah mendekam di garasiku," tawa Yunho mengejek.

Jaejoong menatap Yunho tajam sekaligus membuka kaleng soda yang kedua dengan kasar. "Aku tahu, aku tahu. Cerewet sekali kau ini. Itu mobil kesukaanku, karena itu aku memakainya. Ishhh..."

"Apa kau masih ingat, Boo? Ada 3 unsur penting dalam setiap mobil. Akselerasi, top speed, dan handling. Dari ketiganya, mana yang paling penting?"

"Tentu saja aku ingat meskipun sudah 7 tahun yang lalu kau menanyakannya." Jaejoong kembali menegak sodanya sebelum melanjutkan. "Ketiganya memang komponen penting, tapi bukan berarti ketiganya dapat dipakai sekaligus. Misalnya di lintasan Drag, maka akselerasi dan top speed-lah yang penting. Jika di lintasan Sprint dan Street X, top speed dan handling yang utama. Lalu, untuk lintasan URL, jawabannya adalah akselerasi dan handling. Bukan begitu?" jelas Jaejoong sembari tersenyum manis ke arah Yunho.

===================================================
NOTES ::
Spint --> Lintasan balap jarak jauh dan menggunakan jalanan umum sebagai sirkuitnya.
Street-X --> Lintasan balap di sirkuit.
URL --> Lintasan balap di sirkuit yang lebih kecil daripada Street-X dan lebih banyak tikungan tajam, mulai dari 45°, 90°, dan 180°. Di lintasan ini peserta dilarang dan memang tidak akan bisa menggunakan NOS. Arena sirkuit URL biasanya di bawah tanah.
=========================================================

Yunho ikut tersenyum sembari mengacak kasar rambut coklat Jaejoong dengan gemas. "Daya ingatmu sudah membaik rupanya, haha.." tawa Yunho.

"Apanya yang membaik? Aku memang cerdas dari dulu," protes Jaejoong dengan merapikan tatanan rambutnya.

Untuk sesaat keheningan menyelimuti mereka. Dari keduanya tengah sibuk dengan pikiran masing-masing. Hanya desiran angin fajar yang sayup-sayup terdengar di telinga.

Tidak berapa lama, bibir Jaejoong mulai terbuka, hendak bicara, "Sampai kapan kita harus bersembunyi, Yun? Ehm.. maksudku, cepat atau lambat mereka pasti akan tahu tentang hubungan kita meskipun kita berakting dengan baik, 'kan? Sampai saat itu tiba, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa." Jaejoong bergumam pelan tanpa mengalihkan pandangan dari bintang-bintang buatan manusia di depannya.

"A-aku juga tidak tahu," jawab Yunho menghela napas panjang. "Hubungan kita ini benar-benar sulit.”

"A-apa kau mulai ragu dan menyerah, Bear?" tanya Jaejoong menatap intens ke mata musang yang tengah membulat milik namja tampan dan gagah itu.

"Apa?! Tentu saja tidak!" jawab Yunho mantap. Sementara Jaejoong tersenyum lega.

"Sekarang giliranku yang bertanya, Yun. Dalam sebuah hubungan, mana yang lebih penting antara cinta, kepercayaan, dan kesetiaan?" tanya Jaejoong lagi.

"Tentu saja cinta. Kenapa harus ditanyakan lagi?"

"Bukan itu. Ck, jawab baik-baik. Pikirkan lagi!" suruh namja cantik itu.

"Salah? Aaa.. kalo begitu jawaban pasti seperti ketiga komponen mobil yang tadi aku tanyakan, aniya?" tebak Yunho sok tahu. "Tergantung hubungan apa yang sedang dijalani." Yunho mengangguk-anggukkan kepalanya, yakin atas jawabannya.

BUGHH!!

"Aaaauuwhhh..!"

Sebuah kaleng soda yang masih utuh dan belum terbuka mendarat di kepala Yunho. Jaejoong memukulkannya ke kepala Yunho tanpa permisi.

Yunho melempar deathglare lucu karena bibirnya ikut mengkerucut kesal. Ia menatap Jaejoong dengan tanda tanya besar sambil mengusap-usap kepalanya yang berkedut. Kenapa kekasihnya yang sudah ia jinakkan jadi liar lagi?

Jaejoong tertawa terpingkal-pingkal melihat raut wajah Yunho. Ia membungkuk dalam dan memegangi perutnya yang sedikit sakit. Senang rasanya bisa memukulnya. Dengan begitu Jaejoong harap Yunho akan memakai otaknya dengan benar. Sekali-kali memukulnya tidak apa-apa, bukan? Toh, itu tidak akan membuatnya amnesia atau idiot mendadak.

"Kenapa memukulku, eoh?!" tanya Yunho kesal.

CHUU~~

Kecupan sekilas menghampiri bibir tebal Yunho. Lagi-lagi Jaejoong melakukannya tanpa memberitahu namja tampan itu. Tentu saja Yunho tidak bisa dapat merasakan sensasinya karena terlalu mendadak.

"Aku sudah membayar ganti rugi, oke?!" Jaejoong terkekeh geli sembari meneguk sodanya setelah membukanya dan terkejut melihat tutup kalengnya sudah sedikit terbuka, membuat air sodanya merembes keluar. Ahh, ternyata pukulan Jaejoong keras juga.

Yunho tersigap. Ia hendak membalas perkataan namja cantik itu namun diurungkan niatnya karena mendengar desahan napas yang panjang dan berat darinya.

"Kebanyakan orang juga berpikir bahwa cinta adalah segalanya dan sesuatu yang paling penting. Tapi, mereka tidak menyadari ada yang lebih penting dari itu. Mereka tahu, namun tidak menyadari keberadaan yang berperan penting dalam suatu hubungan." Jaejoong terdiam sesaat dan meneguk sodanya lagi. "Kepercayaan. Itulah yang paling penting. Hubungan antara keluarga, saudara, teman, kekasih dan apapun itu, hal yang paling penting adalah saling percaya dan menjaga kepercayaan itu. Tanpanya semua bentuk hubungan pasti tidak akan bertahan lama. Ara?" Jaejoong menoleh ke arah Yunho yang sedang mengangguk-angguk paham seperti anak kecil.

"Hahhh.. Baiklah. Aku mau tidur dulu, Bear. Masih 1 jam lagi sebelum matahari terbit," ucap Jaejoong melihat jam di ponselnya. "Bangunkan aku 30 menit lagi, ne?!" Jaejoong merebahkan tubuhnya dengan menggunakan paha Yunho sebagai alas kepalanya.

Yunho berdecak ingin protes namun justru membelai rambut coklat nan halus Jaejoong. Setelah memastikan namja cantik yang mempunyai julukan Drift King itu benar-benar sudah tertidur, Yunho membaring tubuhnya tanpa memindahkan kepala Jaejoong dari pahanya. Ia menatap gelapnya atap dunia dengan jutaan bintang yang seakan tertempel menghiasinya langit sebagai backgroundnya.

Angin sepoi yang menyapu pipi dan menggoyangkan helaian rambutnya cukup membuat ngantuk namja bermata musang itu. Tidak butuh waktu lama, sampai akhirnya kedua mata musang Yunho benar-benar terpejam.

Semburat orange yang muncul di ujung garis khatulistiwa, langit malam yang perlahan memudar dan menghilangkan jejak bintang di langit timur, kicauan burung-burung yang hendak mencari makan dan beterbangan di angkasa rupanya tidak mengusik sepasang kekasih itu. Bahkan hingga matahari benar-benar muncul dan hampir berada di atas kepala, jutaan cahaya bintang di langit pun sudah terganti dengan cahaya sang Raja Cahaya, dan suara alam lainnya, tidak mengusik mereka sama sekali. Sepertinya mereka sangat lelah.

"YAK!! BANGUN, BERUANG BODOH!" teriak Jaejoong setelah terbangun karena suara klakson mobil yang melewati jalanan di belakang mereka. Ia menggoncang kasar tubuh Yunho. Sesekali ia mencubit pipi dan menarik rambutnya. Susah sekali bangunnya. Ck, dasar beruang.

Yunho mengerjapkan matanya mencoba beradaptasi dengan cahaya menyilaukan yang menyerang retina matanya. Ia menggeliat untuk meregangkan otot-ototnya yang kaku. Kemudian, ia tersadar akan sesuatu.

Dengan takut-takut ia menoleh ke arah Jaejoong. Oh tidak! Yunho bisa melihat dua tanduk yang tumbuh di kepalanya dan sepasang taring yang mencuat keluar dari bibirnya. Aura hitam  pun menyelimuti tubuh namja cantik itu. Meskipun  itu tidak terlihat mata, namun Yunho dapat melihatnya dengan hati dan merasakannya. Hah, selalu berakhir seperti ini jika Yunho tertidur dan membuat namja cantik itu kehilangan Sunrise.

"KENAPA KAU JUSTRU IKUT TIDUR, EOH! SUDAH KUBILANG UNTUK MEMBANGUNKAN AKU. LIAT! KARENA ULAHMU LAGI, AKU KEHILANGAN SUNRISEKU!" teriak Jaejoong marah. "SUNRISEKUUUUU!!" pekiknya lagi. Membuat Yunho bergegas masuk ke dalam Supra-nya.

"JANGAN KABUR, JUNG! Kau sudah membuat aku kehilangan sunrise-ku. Sekarang akan kuambil Eclipseku!!!"


♥•*¨*•.¸¸ 2 DK ¸¸.•*¨*•♥

"Hyung!! Ini tidak bisa dibiarkan. Mereka membohongi kita semua dan melanggar peraturan yang membahayakan nyawa kita semua. Kalau hubungan mereka diketahui semua pihak, kau tahu resikonya, kan Yoochun Hyung?!"

Namja yang dipanggil Youchun itu mengusap wajahnya kalut. Kamera digital di hadapannya menampilkan foto dua namja yang ia kenal tengah berciuman. "Aku tahu, aku tahu. Diamlah! Aku tengah memikirkan cara untuk memberi hukuman kepada mereka," ucapnya.

Mereka terdiam. Yoochun memandangi foto itu lagi. Sebagai ketua, ia harus memikirkan akibat yang akan ia dan kelompoknya terima. Pertarungan. Bukan sembarang pertarungan, tapi pertarungan di jalanan dengan semua anggota kelompok juga akan terlibat. Lalu, tentu saja bukan mobil atau uang yang jadi taruhannya. Tapi, nyawa.

Tidak. Yoochun tidak bisa membiarkan itu. Ia tahu  kalau ketua dari kelompoknya Jaejoong tahu hal ini, pasti ia juga akan mencari cara untuk menghindari pertarungan yang mengerikan itu. Yunho dan Jaejoong telah melanggar peraturan yang paling penting dengan menjalin hubungan. Jadi, mereka tahu resiko apa yang harus ia terima. Ya, mereka harus dihancurkan.

"Hyung, jangan karena dia adalah Yunho Hyung, orang yang kau percayai dan seorang DK, kau membiarkan begitu saja. Jangan sampai pertumpahan darah 10 tahun yang lalu kembali terulang." Namja yang bertubuh tinggi itu mencondongkan badannya ke depan. Ia menatap tajam ke dalam biji manik hitam milik Yoochun.

"Baiklah. Aku akan menemui Xiah untuk membicarakan ini. Kau, lakukan apa yang harus kau lakukan seperti biasanya, Changmin~ah." Yoochun beranjak pergi dan disusul namja tinggi itu dengan senyum kecil di bibirnya.

♥•*¨*•.¸¸ TBC ¸¸.•*¨*•♥

Cuap-Cuapku ::
FF ini terinspirasi dari games 3D kesukaanku :’) #Ga Tanya#  Untuk nama2 yg berhubungan dengan dunia permobilan aku ambil dari game NFS Underground. Ingat, hanya dunia perMOBILannya saja.Termasuk gambarnya juga aku yg buat di game itu.Tapi, Line story murni ideku. Istilah-istilah arena balap pun aku jelasin pake bahasaku sendiri jadi semoga bisa dimengerti ^^

0 komentar:

Posting Komentar

This is My World © 2008 Template by:
SkinCorner